Pria Ini Beri Pengakuannya Terungkap Sudah Sosok di Balik Video Viral Warga Tuban Borong Mobil Baru

Pria berumur 38 tahun bernama Tain tidak pernah menyangka video yang ia bagikan ke media sosial akan viral dan menjadi bahan perbincangan. Warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur ini merupakan sosok di balik hebohnya video aksi borong mobil baru di desanya. Sebelumnya, video miliarder Tuban membeli belasan mobil baru datang menggunakan truk towing di Desa Sumurgeneng tersebar luas di dunia maya.

Video dibagikan akun Facebook berkelana di lini pribadinya maupun grup Facebook Jaringan Informasi Tuban (JITU) dan beberapa grup lain, termasuk di grup WhatsApp. Tain tak menyangka videonya bakal viral dan menyita perhatian warganet. Padahal cuma sekadar membagi sebagai bentuk kesenangan saja, karena warga ramai ramai beli mobil.

"Gak ada niat viralin, hanya bagi video saja karena perasaan senang," kata Tain kepada Surya, Rabu (17/2/2021). Bapak dua anak itu menjelaskan, video pembelian mobil berbondong bondong itupun tak hanya viral di dalam negeri. Bahkan, ia juga mendapat kabar dari kerabatnya di Malaysia jika video belasan mobil miliarder baru itu sudah sampai di negeri jiran.

"Sampai Malaysia juga viralnya, ya tidak menyangka, cuma membagi gitu saja," imbuhnya. Sementara itu, Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto menyatakan, hingga kini sejak pencairan penjualan tanah warga untuk proyek kilang minyak Grass Root Refinery (GRR) Pertamina Rosneft asal Rusia, sudah ada 176 mobil baru yang dibeli. Mobil yang dibeli warga itupun berbagai macam jenis, seperti kijang Innova, Honda HR V, Fortuner, Pajero dan Honda Jazz.

"Sudah ada 176 mobil baru yang datang, itu tidak langsung bersamaan, yang datang bareng ya 17 mobil minggu kemarin," ujarnya. Kades menambahkan, ada 840 KK warga di desanya, namun yang lahannya dibeli perusahaan plat merah sekitar 225 KK. Harga yang diterima warga untuk penjualan tanah per meter mulai dari Rp 600 800 ribu, sehingga penjualan yang didapat warga rata rata mencapai miliaran rupiah.

Untuk penjualan tanah paling sedikit Rp 36 juta, paling banyak warga sini Rp 26 miliar, sedangkan ada warga luar mendapat Rp 28 miliar. "Kalau rata rata Rp 8 miliar, satu rumah ada yang beli 2 3 mobil. Sisanya buat beli tanah lagi, tabungan, bangun rumah dan usaha," pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *